Tentang Kami
Tentang Kami
Kecamatan Kelumpang Hulu Kabupaten Kotabaru
Sejarah Kecamatan Kelumpang Hulu
Kecamatan Kelumpang Hulu terbentuk sebagai bagian dari upaya pemekaran wilayah administrasi Kabupaten Kotabaru untuk meningkatkan efektivitas pelayanan kepada masyarakat dan mempercepat pemerataan pembangunan. Wilayah ini dahulunya merupakan bagian dari wilayah administratif Kelumpang yang luas, namun seiring pertumbuhan penduduk dan kebutuhan tata kelola pemerintahan yang lebih optimal, dilakukan pemekaran dan pembentukan kecamatan tersendiri.
Identitas
Nama Kecamatan: Kelumpang Hulu
Kabupaten: Kotabaru
Provinsi: Kalimantan Selatan
Dasar Hukum Pembentukan: [Masukkan nama Perda atau SK Bupati jika diketahui]
Jumlah Desa: [Masukkan jumlah desa, misal: 12 desa]
Luas Wilayah: ± [Masukkan luas wilayah, jika diketahui, misal: 1.000 km²]
Ibu Kota Kecamatan: [Masukkan nama desa atau lokasi kantor kecamatan]
Jumlah Penduduk: ± [Masukkan jumlah jika tersedia] jiwa
Sumber Daya Unggulan: Pertanian, perkebunan, hasil hutan, dan potensi air sungai
Geografi
Kecamatan Kelumpang Hulu merupakan salah satu wilayah yang berada di bagian barat Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis, wilayah ini didominasi oleh lahan dataran bergelombang hingga perbukitan, serta memiliki sejumlah sungai besar dan anak sungai yang menjadi sumber kehidupan dan transportasi masyarakat. Tanahnya subur dan cocok untuk aktivitas pertanian serta perkebunan, khususnya karet dan kelapa sawit.
Batas Wilayah:
Sebelah Utara: [Nama kecamatan berbatasan di utara]
Sebelah Selatan: [Nama kecamatan berbatasan di selatan]
Sebelah Timur: [Nama kecamatan berbatasan di timur]
Sebelah Barat: [Nama kecamatan berbatasan di barat]
Potensi Ekonomi
Kecamatan Kelumpang Hulu memiliki potensi ekonomi yang kuat di sektor perkebunan seperti kelapa sawit dan karet sebagai komoditas utama. Selain itu, pertanian tradisional, peternakan rakyat, dan perikanan sungai juga menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. UMKM berkembang melalui produk olahan hasil bumi dan kerajinan lokal. Wilayah ini juga memiliki potensi untuk ekowisata dan agrowisata berkat kekayaan alam dan budaya lokalnya.
Kependudukan dan Sosial
Kecamatan Kelumpang Hulu dihuni oleh masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani, pekebun, dan nelayan air tawar. Penduduk tersebar di sejumlah desa dengan dominasi usia produktif dan keragaman etnis, terutama suku Banjar dan Jawa.
Secara sosial, masyarakat menjunjung tinggi nilai gotong royong dan adat istiadat lokal. Fasilitas pendidikan dan kesehatan tersedia dalam bentuk sekolah dasar, SMP, puskesmas, dan posyandu. Lembaga sosial seperti karang taruna, PKK, dan organisasi keagamaan aktif berperan dalam kehidupan masyarakat, menciptakan suasana yang aman dan harmonis.
Pemerintahan dan Administrasi
Kecamatan Kelumpang Hulu merupakan salah satu perangkat wilayah administratif di Kabupaten Kotabaru yang menjalankan fungsi pemerintahan umum, pembangunan, dan pelayanan masyarakat. Pemerintahan kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati Kotabaru melalui Sekretaris Daerah.
Struktur pemerintahan kecamatan terdiri dari:
Kantor Kecamatan sebagai pusat pelayanan administrasi.
Seksi-seksi teknis seperti pemerintahan umum, pemberdayaan masyarakat, pelayanan umum, dan pembangunan.
Sekretariat yang mendukung kelancaran tugas administratif.
Administrasi pemerintahan di Kelumpang Hulu membawahi sejumlah desa (±12 desa), yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Desa. Pelayanan administrasi seperti kependudukan, perizinan, dan surat-menyurat dilakukan secara terintegrasi dengan pelayanan publik tingkat desa dan kabupaten.
Infrastruktur dan Fasilitas Umum
Kecamatan Kelumpang Hulu memiliki infrastruktur dasar dan fasilitas umum yang terus berkembang guna mendukung aktivitas masyarakat serta pelayanan publik. Infrastruktur jalan sebagian besar sudah berupa jalan kabupaten dan desa, meskipun masih terdapat beberapa ruas jalan yang memerlukan peningkatan dan perbaikan, khususnya saat musim hujan.
Fasilitas umum yang tersedia meliputi:
Transportasi: Jalan penghubung antar desa, sebagian sudah beraspal dan sebagian masih berupa jalan tanah atau kerikil. Tersedia jembatan dan akses sungai sebagai transportasi alternatif.
Pendidikan: Tersedia sekolah mulai dari tingkat PAUD, SD, hingga SMP. Akses ke SMA atau SMK biasanya berada di kecamatan tetangga.
Kesehatan: Terdapat 1 Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat kecamatan, serta beberapa Pustu (Puskesmas Pembantu) dan Posyandu di tiap desa.
Pelayanan Publik: Kantor kecamatan, kantor desa, balai pertemuan warga, serta fasilitas administrasi lainnya berfungsi mendukung pelayanan kepada masyarakat.
Listrik dan Air Bersih: Mayoritas wilayah telah terjangkau layanan listrik PLN. Sumber air berasal dari sumur bor, air tanah, dan sebagian desa sudah memiliki jaringan air bersih.
Telekomunikasi: Jaringan seluler tersedia di sebagian besar wilayah, meskipun masih ada titik-titik blank spot di daerah terpencil.